SOEGIJA, Film Layar Lebar Pertama Studio Audio Visual PUSKAT Yogyakarta***Kamera untuk Masyarakat Adat***Peluncuran Film Dokumenter*** "

cari isi blog ini anda tulis kata kuncinya dan di search

Kamis, 27 Januari 2011

Contoh Basic Story

Rabu, 18 Juli 2007

The Don (Sang Don)
Don Joko adalah seorang pemimpin mafia yang memerintah dengan tangan besi. Setiap pembangkang selalu dibunuhnya. Salah satu pembunuhannya terlihat oleh anak kecil yang bernama Tukul, yang sedang bermain di lapangan. Anak ini kemudian dibawa oleh Don Joko dan dijadikan anak asuh. Don Joko lalu membesarkan anak ini hingga menjadi Consiglierre atau penasehat paling setia. Suatu ketika Tukul khawatir akan kondisi para anggota kelompok mafianya yang mulai kecanduan Jack Daniel’s, padahal kelompok mafia itu juga bisa membuat minuman keras sejenis sendiri. Ia pun menasehati Don Joko untuk menghentikan pembelian Jack Daniels dari kelompok mafia pimpinan Don Sam agar usaha pembuatan minuman sejenis sendiri bisa berkembang dan menjadi usaha andalan kelompok mafia itu.
Mendengar hal itu, Don Sam mengancam akan menghentikan pembelian ganja dari kelompok mafia pimpinan Don Joko jika penjualan Jack Daniel’s dihentikan. Sedangkan keuangan kelompok mafia pimpinan Don Joko tergantung kepada penjualan ganja kepada keluarga Don Sam. Don Joko terdesak, dan akhirnya tetap membeli Jack Daniel’s dari kelompok mafia pimpinan Don Sam itu.
Karena sangat memperhatikan masa depan kelompoknya, Tukul memimpin pembuatan minuman keras khas kelompok mafianya secara mandiri. Ia turun langsung kebawah untuk menyemangati para anggota mafia kelas bawah agar terus berusaha menaikkan pamor minuman keras khas kelompok mafia itu.
Don Sam mulai resah dengan ulah Tukul. Ia menghasut Don Joko untuk membunuh Tukul. Don Joko kembali terdesak, Tukul dibunuh ketika hendak berpidato di depan anggota kelas bawah. Pembunuhan ini dilihat oleh anak kecil lain yang sedang bermain di sekitar tempat itu.
Pada akhirnya Don Joko mengerti apa yang diinginkan Tukul dan melanjutkan usaha Tukul dalam memperjuangkan minuman keras khas keluarga Don Joko.



Senin, 16 Maret 2009
Contoh Basic Story II

Sesuai pesanan, ini basic story saya yang lain yang bisa dijadikan contoh. Ingat, jangan ada informasi yang ditahan untuk anda sendiri. Keluarkan semua yang anda miliki dalam tulisan anda. Semoga bermanfaat.


BASIC STORY “SEPERTI GATOTKACA”

William Bunawan (Willy, 10 tahun) adalah seorang anak kecil yang suka menyendiri dan memiliki kemampuan melihat roh dari benda-benda bertuah jika ia memegangnya. Ia bisa mengetahui apakah sebuah benda itu memiliki “isi” atau tidak melalui indra pendengarannya dan dalam jarak tertentu. Jika ia merasa sebuah benda bersuara aneh atau “berbisik” padanya, ia memilih untuk menjauhkan diri.

Setiap pulang sekolah ia biasa menunggu jemputan di taman dekat sekolah dan selalu memerhatikan pedagang tua yang suka menggelar barang-barang wayang di taman yang suka berdongeng kepada anak-anak yang ingin mendengarkan. Bedanya, Willy mendengarkan dongeng tersebut dari jauh, dari bangku taman tempat ia biasa duduk. Dari sana, Willy banyak belajar tentang makna kepahlawanan.

Entah mengapa, absennya pedagang tua itu pada suatu hari membuat Willy merasa kehilangan. Keberadaannya digantikan oleh petugas Kamtib yang mondar-mandir mengelilingi taman. Willy kembali merasa kesepian setiap kali ia menunggu kedatangan jemputannya. Namun, di hari yang sama ia menemukan sarung anak panah di tempat biasanya pedagang tua itu berada, dan benda itu “berbisik” pada Willy. Willy memilih untuk mengacuhkan benda itu, namun anjing liar yang tiba-tiba datang dan menyalak-nyalak membuat Willy harus mengambil sarung anak panah itu dan membela dirinya. Sang anjing pergi, dan roh Gatotkaca (28 tahun) datang, dengan anak panah tertancap di dadanya. Diawali dengan kecanggungan, Willy dan roh Gatotkaca akhirnya bersahabat.

Di salah satu pertemuannya, Willy bertanya mengapa Gatotkaca berani mengorbankan dirinya untuk sebuah kemenangan. Gatotkaca menyangkal bahwa dirinya adalah pemberani, dan bahwa pada saat itu Gatotkaca memang diharuskan berkorban. Willy kini memiliki keraguan apakah suatu saat ia juga harus mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain. Namun, secara tiba-tiba, seekor anjing menyalak-nyalak dan mengejar seorang anak perempuan yang berlari sambil menangis. Melihat kejadian ini, Gatotkaca berkata pada Willy, “bukankah kamu ingin tahu rasanya berkorban?”

Anak perempuan itu kini sudah berada di atas pohon dan menangis, dan anjing di bawahnya. Dengan penuh rasa takut Willy mencoba mengusir anjing itu. Usahanya berakhir dengan kegagalan, dan Willy kini dikejar oleh anjing itu keliling taman. Gatotkaca tertawa, dan anak perempuan di atas pohon berhenti menangis.
Dalam pelariannya, Willy memanjat sebuah pohon dan di atasnya ia bertemu dengan anak perempuan itu. Dengan nafas terengah-engah, ia memperkenalkan diri dengan bangga, “Willy. Pahlawan yang rela berkorban, seperti Gatotkaca!” Anak perempuan tertawa, Gatotkaca tersenyum di sebelahnya.

Sumber:http://idecerita.blogspot.com

Ditulis Oleh : jaka ~ Berbagi Informasi Film Dokumenter

Artikel Contoh Basic Story ini diposting oleh jaka pada hari Kamis, 27 Januari 2011. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

terimah kasih atas komentar anda

JAKACU75
jakaboyaoge.blogspot.com

Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!## TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Copyright 2010 gubhugreyot.blogspot.com - All rights reserved