SOEGIJA, Film Layar Lebar Pertama Studio Audio Visual PUSKAT Yogyakarta***Kamera untuk Masyarakat Adat***Peluncuran Film Dokumenter*** "

cari isi blog ini anda tulis kata kuncinya dan di search

SINOPSIS





Sinopsis Rotan 



  http://jakaboyaoge.blogspot.com

Get Free Music at www.divine-music.info

Get Free Music at www.divine-music.info


JAKACU75 CU Boyaoge-music.info





SINOPSIS
Film ini menceritakan 2 keluarga di pinggir waduk jtiluhur tepatnya di kampong panguyangan. Mereka tinggal dan menjalani hidup di kampong itu selama 20 tahun. Kehidupan  dipinggir waduk adalah pilihan yang tidak dapat ditawar lagi dengan kondisi yang ad dan serba kekurangan.
Hidup seakan tanpa variasi yang nyata bagi perkembangan hidup dan kehidupan mereka, hidup bagi mereka hanya berusaha untuk tetap bertahan untuk menjalani sisa hidup dengan kemampuan dan sumberdaya yang seadanya sebagai suplemen dan tetap berpegang “life must be go on” ( hidup harus terus berlanjut ) meskipun dilalui dengan banyak permasalahan yang dihadapi. Aktivitas menangkap ikan,berkebun, bertani, berternak dan bercengkrama adalah realita yang secara marathon selama 20 Tahun mereka lalui arena kehidupan sekitar waduk.

Kenyataan hidup yang dialami 2 keluarga dengan potensi yang seadanya belum bisa menutupi kebutuhan keseharian mereka, sumber air tanah yang ada tidak dapat digunakan untuk keperluan mandi dan minum, hanya dapat digunakan untuk mencuci kebutuhan dapur, pakaian serta untuk mengairi sawah. Itupun hanya 1 tahun sekali bercocok tanam. Air resapan sekitar bukit yang ada saat ini mengalami kekeringan ketika kemarau dikarenakan kondisi hutan mengalami penurunan fungsinya dan berakibat rusaknya ekosistem hutan serta merubah iklim mikro yang ada di sekitar kampong panguyangan. Selain bertani keluarga ini juga menggantungkan hidupnya dari waduk dengan harapan waduk yang setiap tahunnya selalu diisi benih ikan ( restocking ) dapat mereka nikmati pula, namun apa daya itupun dengan hrapan yang tidak pasti.

Begitu besar harapan mereka untuk dapat menikmati hidup layaknya seperti masyarakat lain, mereka ingin hidup normal dengan berinteraksi social, sekolah dan lain-lainnya. Doa dan usaha selalu mereka jalankan, waktu demi waktu yang mereka lalui untuk berubah selalu ditunggu, air mata dan keringat sudah melebur menjadi satu rasa dan hati mereka menjerit dari kalbu yang paling dalam “hidup dan mati sama saja”.

(Telapak indonesia)




Comments
0 Comments

JAKACU75
jakaboyaoge.blogspot.com

Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!## TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Copyright 2010 gubhugreyot.blogspot.com - All rights reserved