Posted: Oktober 29, 2010 by heryanalvian
Pendahuluan
Dalam persiapan awal pembuatan suatu film yang pertama kali harus kita lakukan adalah membuat dan membagi tim.
Sutradara
Tugasnya mengatur pembuatan film gak cuma mengatur artis dan jalan cerita saja tapi juga mengatur kameraman, tata rias dan lainya agar film memiliki kualitas yang top markotop. Carilah sutradara yang pandai berbicara dan karismatik(atau berjiwa pemimpin) karena dalam pembuatan film sutradaralah sebagai pemimpinya namun ingat sutradara harus memiliki jiwa perfilman
Artis dan Aktor
Artis dan aktor biasanya dipilih oleh sutradara dengan pertimbangan jago akting dan wajahnya sesuai dengan tokoh dalam cerita.
Ide Cerita / Penulis naskah
Yang membuat cerita dan naskah dibutuhkan kreatifitas yang orisinil dan pikiran yang terbuka. Dewasa ini cerita humor yang paling digemari maklum aja banyak orang yang stress :) jadi manfaatkanlah kesempatan ini.
Kameraman
Ya sudah tentu kameraman adalah orang yang mampu menggunakan kamera. Bagi Anda yang terpilih menjadi kameraman namun belum memiliki pengalaman syuting untuk film cobalah simak beberapa film dan gunakan jurus ATM(Amati, Tiru dan Modifikasi) untuk mempelajari cara pengambilan gambar yang bagus.
Tata Rias
Apalagi yang ini pasti sudah pada tahu tugasnya. Yang terpenting bagi seorang tata rias selalulah berkoordinasi dengan kameraman cobalah cek artis yang sudah ditata rias apakah sudah nampak menarik di kamera, caranya mudah saja sorotlah yang sudah didadanin dan lihat tuh wajahnya kayak kamera gak?!? maksudnya camera face hehehe…
-Video Editting
Tugas seorang Video Editor adalah mengedit video hasil rekaman. Dalam proses editing pengaturan tata suara seperti musik, SFx(Sound Effect) dan BGM(BackGround Music) dilakukan. Biasanya seeh dalam kasus pembuatan film ala pelajar SMA tugas penata suara menjadi satu dengan Video Editting agar nggak repots. Bagi Video Editor gunakanlah perangkat lunak Ulead VideoStudio sepengalaman saya perangkat ini mudah digunakan dan kaya akan fasilitas.
Pencahayaan
Khusus pencahayaan saya gunakan untuk malam hari agar gambar yang dihasilkan tidak gelap. Saya pribadi tidak menggunakan alat pencahayaan yang canggih cukup menggunakan lampu yang besar dan terang seperti emergency lamp minimal dua biji untuk menerangi dari arah kanan dan kiri tempat syuting.
Pembagian tim ini merupakan hasil pengalaman saya dan sifatnya tidak paten, silakan Anda kembangkan lagi mungkin ditambah penata suara, donatur, stuntman dkk :)
Peralatan
Untuk peralatan syuting seperti pakaian, alat tata rias dsb kayaknya gak usah saya jelaskin pasti Anda sudah paham silakan serahkan pada mereka yang mendapat bagianya :) . Pada bagian ini peralatan yang akan saya bahas adalah peralatan secara teknis yaitu Kamera. Biasanya kameralah yang menjadi masalah.
Membuat Film Dokumenter / Film Indie
Dalam membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarakan fakta yang ada. Jadi film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta dan subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan pemikiran-pemikiran kita.
Dalam membuat film dokumenter ada langkah-langkah dan kiat bagaimana film yang kita produksi disenangi oleh penonton dan tidak memakan biaya yang besar saat memproduksinya.. Langkah yang harus kita tempuh dalam membuat film dokumenter adalah pertama, menentukan ide. Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir jalan, dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang terjadi.
Kedua, menuliskan film statement. Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas, sebagai panduan kita dilapangan saat pengambilan Angel. Jadi pada langkah kedua ini kita harus menyelesaikan skenario film dan memperbanyak referensi sehingga film yang kita buat telah kita kuasai seluk-beluknya.
Ketiga, membuat treatment atau outline. Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah cerita rekaan tentang film yang kita buat. script juga suatu gambar kerja keseluruhan kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita akan lebih terarah. Ada beberapa fungsi script. Pertama script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif. Kedua, script penting untuk kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya kameramen. Ketiga, script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film. Keempat, script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur flim kita yang kita buat. Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja yang akan kita wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.
Keempat, mencatat shooting. Dalam langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list dan shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar yang dibutuhkan untuk flim yang kita buat. jadi saat merekam kita tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak bermanfaat untuk film kita. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat atau merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan dalam pembuatan film.
Kelima, editing script. Langkah kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di meja editor. Dalam melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat editing script. Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara mendetail dan terperinci data wawancara kita dengan subjek dengan jelas.
Membuat logging gambar ini maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil shuuting dengan detail, mencatat team code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada. Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena membuat editing scrip ini kita harus mempreview kembali hasil rekaman kita tadi ditelevisi supaya dapat melihat hasil gambar yang kita ambil tadi dengan jelas. Dengan begitu kita akan mebuat sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi petunjuk bagi editor.
Semoga referensi ini sangat membantu dan memprluas gambaran anda tentang cara membuat film dokumenter dengan beberapa ketentuan yang harus dijalankan dengan lancar tidak hanya bergantrung dengan ref dari data lainnya,
Sumber:http://heryanalvian.wordpress.com
cari isi blog ini anda tulis kata kuncinya dan di search
Senin, 06 September 2010
Tips dan trik membuat dokumentasi dasar film dokumenter
Ditulis Oleh : jaka ~ Berbagi Informasi Film Dokumenter
Artikel Tips dan trik membuat dokumentasi dasar film dokumenter ini diposting oleh jaka pada hari Senin, 06 September 2010. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)