SOEGIJA, Film Layar Lebar Pertama Studio Audio Visual PUSKAT Yogyakarta***Kamera untuk Masyarakat Adat***Peluncuran Film Dokumenter*** "

cari isi blog ini anda tulis kata kuncinya dan di search

Minggu, 01 April 2012

Tiga Show (3)

Studio Audio Visual PUSKAT
Februari 7, 2009, 2:52 pm

Bagaimana tentang Talk Show pimpinan Lik Agus yang mendapat jatah waktu perekaman pertama? Oleh karena mulai perekaman molor, tentu saja untuk acara perekaman dance show dan musical show pun turut molor. 
Talk Show pada  umumnya merupakan pertemuan antara interviewer (pewawancara) dan interviewee (narasumber/yang diwawancarai) dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu. Esensi wawancara adalah komunikasi. Dengan demikian suatu wawancara haruslah mempunyai tujuan, efisien, dan menyenangkan bagi penonton.

Semua persiapan dekorasi sudah selesai sejak sore hari. Inilah keuntungan dari kelompok talk show. Mereka lebih leluasa menyiapkan dekorasi karena telah sejak awal mendapat jatah pertama. Ketika itu, Mas Triyanto Hapsoro salah seorang nara sumber sudah hadir. Sayang sekali, Mbak Maria Sasongko belum hadir. Jika terlalu lama tertunda tentu akan mempengaruhi kelompok lain. Maka nara sumber digantikan oleh salah satu tutor pendamping. Waktu itu disepakati bahwa Mas Tri Mul menggantikan Mbak Maria Sasongko. Eh, ketika semua siap untuk direkam, Mbak Maria datang. Keberuntungan! Meski terlambat, namun semua nara sumber dapat hadir semua. Semua narasumber itu berkait dengan dunia kewirausahaan. Tema kelompok ini memang berkait dengan dunia ekonomi. Judul talk show-nya adalah ”SWA: Semangat Wira Usaha Anda!


Mulai! Semua segera menempatkan diri pada posisi tugas masing-masing. Lik Agus sudah siap di control room bersama Sus Sisca (switcher), Mo Mento (penata suara), Galih (operator CG), dan Wahyu Nugroho (operator VTR). Di ruang studio Pak Sugeng (kamera 1), Eko (kamera 2), Dista (kamera 3), dan aku menjadi floor director! Yang tidak kalah penting adalah intervieweer-nya! Siapa dia? Syailendra! Arek ini, di samping wajahnya sudah oke, suaranya pun mantap! Lho trus Kania ke mana? Jangan salah! Dia tetap kebagian jatah yang juga penting. Si Endra itu, meski wajahnya oke punya, memiliki ”sumur” di wajahnya. Maksudnya, kalau kena panas sudah langsung keringatnya menghancurkan make up! Itulah tugas Kania! Menyiapkan wajah sang pewancara agar tampak oke disorot kamera. Makanya, sejak nara sumber belum siap, dia sudah mesti berjibaku dengan wajah Endra!
Waaa…..! Tegang? Banget! Meski sekedar belajar, tetap aja berkeringat. Lik Agus saja yang di control room ”teriak-teriak”. Nyuruh ini, nyuruh itu. Aku yang jadi asisten di ruang studio bingung juga. Harus memberi kode nara sumber agar berbicara lebih keras karena katanya kurang keras. Harus memberi kode pada Endra agar siap untuk menghadap ke kamera 1! Semua itu musti tanpa suara karena sedang direkam! Iyalah! Perekaman diulang, lho! Hooo…..! Mabok! Syukurlah semuanya dapat berjalan lancar.
Giliran kedua kelompok Dance Show! Semua orang, siapa saja, langsung bekerja cepat. Dekorasi milik kelompok talk show segera dibongkar. Kini ganti dekorasi kelompok dance show yang harus dipasang. Sebenarnya, menurut jadwal kelompok dance show rekaman terakhir. Namun, akhirnya dimajukan karena kelompok musical show justru akan memakan waktu lama untuk penataan suara! Iya! Mereka harus setel berbagai perangkat perekamannya! Dari sekian banyak alat musik, semua harus bisa masuk dan terekam! Inilah yang membuat kelompok dance dimajukan. Untuk kelompok kami ini, yang paling lama lebih pada penataan dekorasi. Kami harus menggantung beberapa aksesoris meja yang sudah kami siapkan. Itu saja! Tidak ada dekorasi lainnya! Penataan lampu pun tidak ketinggalan. Jika dalam talk show lighting tidak begitu mengambil peran penting, dalam dance show dan musical show pencahayaan memegang peran penting.
Begitu panggung dan dekorasinya selesai, kami mulai! Perekaman ini lebih pada perekaman gerakan saja karena untuk suara sudah diambil alih dengan musik pengiring dari CD yang telah dipersiapkan. Judul acara: New Generation: All Dance!
Di ruang kontrol Galih sudah siap memberi komando bersama Kania (switcher), Mo Mento (penata suara), Sus Sisca (operator CG), dan Pak Sugeng (operator VTR). Di ruang studio Syailendra mendapat tugas sebagai floor director, Eko (kamera 1), Wahyu Nugroho (kamera 3), dan aku (kamera 2). Untuk perekaman dance show, suasana sudah mulai kalem. Ketegangan tidak begitu terasa. Meski perekaman diulang dua kali, namun dapat berjalan lancar!
Kelompok Musical Show ! Uaaah……..sungguh menguras waktu dan tenaga. Mo Awan sebagai komandan beberapa kali musti berjibaku dengan situasi. Meski grup band sudah datang, namun Fikri di bagian penata suara belum siap. Inilah bagian pekerjaan paling berat bagi kelompok musical show. Persiapannya yang terakhir dan memakan waktu lama karena Fikri benar-benar harus menyiapkan segala peralatan perekaman secara maksimal!
Mendekati tengah malam, barulah mulai perekaman. Mo Awan di control room bersama Dista (switcher), aku (operator CG), dan Eko (operator VTR). Di ruang studio Syailendra masih menjadi floor director, sementara Lars (kamera 1), Akbar (kamera 2) dan Wahyu Nugroho (kamera 3). Kania mendapat tugas make up lagi! He…he…he…! Asyiknya ada cewek! Aksesori penyanyai jadi lebih gampang! Di mana Fikri? Oh, dia ada di ruang audio. Khusus untuk perekaman musical show, ruang audio berbeda tempat. Di sanalah Fikri berkutat dengan berbagai macam tombol di peralatan).
Huaaah………! Meski dua kali juga, perekaman selesai! Bener-bener menguras tenaga! Sukses, sukses sukses! Itulah rekaman terakhir: Musical Show! Tinggal menunggu evaluasi di hari berikutnya!
Oh, iya! Aku tadi menyinggung beberapa istilah. Iya sih, tidak gampang untuk memahami. Di dunia audio visual ini memang banyak istilah-istilah yang aku sendiri sering kurang paham. Begini kira-kira pengertian istilah itu! Program Director (PD) bertanggung jawab atas keseluruhan acara yang disusun, termasuk tamu (narasumber, penari, pemusik) dan kru. Floor Director (FD) adalah wakil PD yang langsung berhubungan dan mengatur tamu yang sedang on air. Kameraman yaa….tukang shooting itu! Yang ngambil adegan dah! Switcher adalah asisten PD yang bertugas mengambil gambar pilihan terbaik berdasarkan perintah PD di control room. Operator CG (waah…lupa aku kepanjangannya CG) bertugas mengatur title (tulisan, tulisan!) yang nanti muncul dalam layar, seperti judul acara, nama nara sumber, nama produksi, dsb. Operator VTR (lupa lagi!) ini bertugas merekam. Jadi dia tinggal mencet tombol record dan stop! Hwa…hwa….gampang (untuk sekarang). Dulu? Uah, lebih sulit. Nah, kalau penata suara itu bertugas menata suara (lha iya…) agar hasil rekaman menjadi bagus.  Orang bilang dia ini audioman! Kepekaan telinga harus bagus ini! Misal, bagaimana suara gitar bas, melodi, ritm, vokal, drum? Sudah seimbang belum? Ada tidaknya suara lain yang mengganggu! Penata suara inilah yang bertanggung jawab. Kalau dalam talk show, penata suara bertugas memutar musik intro dan ekstro, sedang pada dance show bertugas memutar musik pengiring. Agak ringan di dua bagian ini, namun sangat sulit di bagian musical show! Oke….! Semoga bisa dimengerti!
Belajar dan terus belajar! Rupanya ini yang menjadi kunci agar seseorang mampu berkembang. Belajar bekerja sama dalam tim benar-benar tidak gampang! Kuncinya adalah kerelaan diri dan hati! Sabar juga! Terlebih jika sudah bergesekan dengan limit waktu dan karakter teman kerja. Oho! Jangan anggap enteng! Namun yaitu tadi: belajar dan terus belajar! Entah sampai kapan!***






WordPress plugin



Ditulis Oleh : jaka ~ Berbagi Informasi Film Dokumenter

Artikel Tiga Show (3) ini diposting oleh jaka pada hari Minggu, 01 April 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

Comments
0 Comments

JAKACU75
jakaboyaoge.blogspot.com

Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!## TERIMAH KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Copyright 2010 gubhugreyot.blogspot.com - All rights reserved